Analisis Dinamika Atmosfer Pada Kejadian Banjir, Tanah Longsor, dan Angin Kencang Di Semarang dan Demak Tanggal 13 Maret 2024
Pada tanggal 13 Maret 2024 terjadi bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang di wilayah Semarang dan Demak. Bencana ini disebabkan oleh cuaca ekstrim berupa hujan ekstrim disertai badai guntur dan angin kencang. Beberapa penelitian sebelumnya yang mengkaji analisis cuaca ekstrim masih belum d...
Saved in:
| Main Authors: | , |
|---|---|
| Format: | Article |
| Language: | English |
| Published: |
Universitas Islam Malang
2024-08-01
|
| Series: | Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic) |
| Subjects: | |
| Online Access: | https://biosaintropis.unisma.ac.id/index.php/biosaintropis/article/view/594 |
| Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
| Summary: | Pada tanggal 13 Maret 2024 terjadi bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang di wilayah Semarang dan Demak. Bencana ini disebabkan oleh cuaca ekstrim berupa hujan ekstrim disertai badai guntur dan angin kencang. Beberapa penelitian sebelumnya yang mengkaji analisis cuaca ekstrim masih belum detail menjelaskan seluruh faktor yang dapat menjadi penyebab cuaca ektrim tersebut. Oleh karena itu, kajian ini menganalisis seluruh faktor global, regional, hingga lokal, serta analisis fisis awan, sehingga dapat bermanfaat untuk operasional peringatan dini cuaca, terutama saat terjadi gangguan cuaca yang sejenis. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode analisis deskriptif kuantitatif, terhadap analisis ENSO, DM, MJO, CENS, SST, MSLP, streamline angin gradien, LLMT serta divergensinya, labilitas udara atas, fisis awan, curah hujan dan pasang surut air laut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya MJO dan gelombang Rossby Ekuator meningkatkan moisture di wilayah Indonesia. Selain itu, adanya bibit siklon tropis 91S di perairan selatan Jawa memicu penguatan aliran monsun Asia dan menyebabkan cross-equatorial flow dan meningkatkan transpor kelembapan dari LCS ke wilayah pesisir Utara Jawa. SST yang hangat, udara atas yang labil, serta konvergensi LLMT di wilayah Semarang dan sekitarnya semakin memicu terbentuknya MCS yang menjadi penyebab hujan ekstrim yang disertai badai guntur dan angin kencang, sehingga memicu terjadinya bencana hidrometeorologi di Semarang dan Demak pada tanggal 13 Maret 2024. |
|---|---|
| ISSN: | 2338-2805 2460-9455 |