Faktor Prediktif Kegagalan Hasil High Flow Nasal Cannula pada Anak dengan Gagal Napas Akut

Latar belakang. High Flow Nasal Cannula dapat membawa risiko keterlambatan saat intubasi diperlukan. Pentingnya memprediksi luaran HFNC agar eskalasi terapi dapat segera dilakukan. Tujuan. Menganalisis nilai HR, RR, SpO2, pH, pCO2, HCO3, laktat, FiO2, rasio SF dan indeks ROX sebagai faktor prediktif...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Medita Prasetyo, Sri Martuti, Harsono Salimo
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia 2024-12-01
Series:Sari Pediatri
Subjects:
Online Access:https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/2616
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar belakang. High Flow Nasal Cannula dapat membawa risiko keterlambatan saat intubasi diperlukan. Pentingnya memprediksi luaran HFNC agar eskalasi terapi dapat segera dilakukan. Tujuan. Menganalisis nilai HR, RR, SpO2, pH, pCO2, HCO3, laktat, FiO2, rasio SF dan indeks ROX sebagai faktor prediktif kegagalan terapi HFNC pada anak dengan gagal napas akut. Metode. Kohort retrospektif dilakukan di Unit Perawatan Intensif Anak/PICU Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi pada bulan Desember 2023 sampai Februari 2024. Analisis data rekam medis menggunakan SPSS 23, nilai p<0,05 dianggap signifikan secara statistik. Hasil. Peningkatan HR (nilai p=0,001; RR=39; IK95%:3,48-437,49), peningkatan RR (nilai p=0,09; RR=16,33; IK95%:2,19-121,42), penurunan SpO2 (nilai p=0,04; RR=7; IK95%:1,20-40,83) dan peningkatan laktat (nilai p=0,04; RR=6,50; IK95%:1,09-36,63) signifikan pada 1 jam setelah HFNC. Peningkatan HR signifikan pada 2 jam dan 4 jam setelah terapi HFNC (p=0,004; RR=17,33; IK95%:2,36-127,34 dan nilai p=0,04; RR=6,50; IK95%:1,09-38,63). Peningkatan HR merupakan faktor prediktif yang signifikan pada 1 jam dan 2 jam setelah terapi HFNC serta peningkatan RR pada 1 jam setelah HFNC berdasarkan uji multivariat (masing-masing p=0,04; RR=42,67; IK95%:1,18-1.518,62, nilai p=0,02; RR=15,29; IK95%:1,42-164,19, dan nilai p=0,04; RR=44,41; IK95%:1,24- 1.595,89). Kesimpulan. Peningkatan HR dan peningkatan RR adalah faktor prediktif kegagalan terapi HFNC yang paling berpengaruh. Perlunya pemantauan ketat utamanya pada 1 jam setelah terapi HFNC sebagai pertimbangan eskalasi.
ISSN:0854-7823
2338-5030