Penyuluhan Anemia sebagai Langkah Awal Edukasi Kesehatan pada Remaja Putri di SMAN 11 Banjarmasin
Anemia adalah masalah paling umum dijumpai terutama pada perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen. World Health Organization (WHO) dalam world health statistics tahun 2021 m...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah
2024-02-01
|
Series: | Ahmar Metakarya |
Subjects: | |
Online Access: | https://journal.ahmareduc.or.id/index.php/AMJPM/article/view/315 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Anemia adalah masalah paling umum dijumpai terutama pada perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen. World Health Organization (WHO) dalam world health statistics tahun 2021 menunjukan bahwa prevalensi anemia pada wanita usia reproduktif (15-49) di dunia tahun 2019 berkisar sebanyak 29.9 %. Hasil laporan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 oleh Balitbangkes di Indonesia prevalensi anemia pada remaja putri berkisar sebesar 27.2 % pada kelompok usia 15-24 tahun. Penyebab anemia umumnya karena kurangnya pengetahuan tentang anemia, kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12 dan Vitamin A. Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk Meningkatkan pengetahuan remaja putri mengenai tentang tanda bahaya anemia dan perubahan perilaku remaja yang baik sehingga dapat meningkatkan status kesehatan. Manfaat kegiatan ini adalah agar remaja terutama remaja putri mengetahui tentang tanda bahaya anemia. diatas didapatkan data bahwa terdapat peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi terkait anemia, saat dilakukan pemeriksaan juga didapatkan bahwa 19 orang dari 30 murid mengalami anemia ringan. Setelah terjadi peningkatan pengetahuan anemia pada remaja putri yang awalnya jawaban benar sekitar 64% menjadi 91%. Dan harapan nya setelah dilakukan penyuluhan ini remaja putri tersebut bisa melakukan pencegahan dan juga penanganan apabila sewaktu waktu mengalami anemia. |
---|---|
ISSN: | 2807-3797 2807-3576 |