Perbedaan Kadar Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) Serum pada Pemberian Ketorolak dengan Deksketoprofen Sebagai Analgesia Pasca Bedah pada Penyembuhan Luka

Latar belakang : Obat-obat OAINS seperti ketorolak dan deksketoprofen dapat menghambat proses nyeri dan inflamasi akut yang diakibatkan cedera jaringan akibat pembedahan dengan potensi yang berbeda melalui penghambatan enzim siklooksigenase sehingga pembentukan prostaglandin akan terhambat. Pemberia...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Arly Ihvarici, Ika Cahyo Purnomo, Uripno Budiono
Format: Article
Language:English
Published: Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro 2014-07-01
Series:JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Subjects:
Online Access:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/7722
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar belakang : Obat-obat OAINS seperti ketorolak dan deksketoprofen dapat menghambat proses nyeri dan inflamasi akut yang diakibatkan cedera jaringan akibat pembedahan dengan potensi yang berbeda melalui penghambatan enzim siklooksigenase sehingga pembentukan prostaglandin akan terhambat. Pemberian obat-obatan OAINS ini juga diduga mempengaruhi proses penyembuhan luka dimana proses inflamasi sebagai pemicu dari proses angiogenesis. Sitokin yang berperan pada proses angiogenesis adalah VEGF, yang akan meningkat pada saat proses penyembuhan. Tujuan : Membandingkan skor kadar VEGF serum pada tikus Wistar yang mendapatkan ketorolak dan deksketoprofen sebagai analgetik. Metode : Dilakukan penelitian eksperimental laboratorik menggunakan randomized post test only group design pada dua puluh satu ekor tikus wistar. Kelompok penelitian di bagi 3 kelompok secara acak, kelompok kontrol (K) tujuh ekor tikus dilakukan insisi tanpa diberi analgetik paska perlakuan, kelompok perlakuan 1 (P1) tujuh ekor tikus yang dilakukan insisi dan diberi ketorolak tiap 8 jam paska insisi, kelompok perlakuan 2 (P2) tujuh ekor tikus yang dilakukan insisi dan diberikan deksketoprofen tiap 8 jam paska insisi. Kadar serum VEGF dari darah diperiksa dengan menggunakan Quantikine Rat VEGF Immunoassay Kit pada hari ke 4. Metode perhitungan statistik menggunakan Kruskal wallis test Hasil : Data hasil penelitian tidak homogen dan tidak terdistribusi normal (p<0,05). Tidak ada perbedaan kadar VEGF serum yang bermakna pada pemberian ketorolak dan deksketoprofen sebagai analgesia pasca bedah pada proses penyembuhan luka (p = 0,236). Kesimpulan : Tidak ada perbedaan kadar VEGF serum pada pemberian ketorolak dan deksketoprofen. Walaupun ketorolak dan deksketoprofen bekerja menghambat COX 2 dengan cara berbeda tetapi tidak mempengaruhi kadar VEGF serum pada proses penyembuhan luka.
ISSN:2337-5124
2089-970X