Lama Perawatan dan Skor Nyeri Pascaoperasi pada Pasien Kraniotomi Elektif dengan Protokol Enhanced Recovery after Surgery (ERAS): Laporan Kasus Berbasis Bukti

Latar belakang: Kraniotomi merupakan salah satu tindakan bedah saraf dengan insidensi nyeri pascaoperasi yang tinggi. Kraniotomi menimbulkan nyeri yang berat pada 90% pasien dengan kejadian tersering dalam 48 jam setelah dilakukan tindakan dan 30% diantaranya mengalami nyeri kepala kronik. Oleh kare...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Riyadh Firdaus, Novi Jamilah, Moch Yasin Friansyah, Sandy Theresia
Format: Article
Language:English
Published: Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro 2022-03-01
Series:JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Subjects:
Online Access:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/42572
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1846121040638377984
author Riyadh Firdaus
Novi Jamilah
Moch Yasin Friansyah
Sandy Theresia
author_facet Riyadh Firdaus
Novi Jamilah
Moch Yasin Friansyah
Sandy Theresia
author_sort Riyadh Firdaus
collection DOAJ
description Latar belakang: Kraniotomi merupakan salah satu tindakan bedah saraf dengan insidensi nyeri pascaoperasi yang tinggi. Kraniotomi menimbulkan nyeri yang berat pada 90% pasien dengan kejadian tersering dalam 48 jam setelah dilakukan tindakan dan 30% diantaranya mengalami nyeri kepala kronik. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen perioperatif yang adekuat untuk meningkatkan pemulihan pasien pascaoperasi, salah satunya dengan penerapan protokol enhanced recovery after surgery (ERAS). Tujuan: Mengetahui pengaruh protokol ERAS terhadap lama perawatan dan skor nyeri pascaoperasi pada pasien yang menjalani kraniotomi elektif. Metode: Pencarian literatur dilakukan pada 5 pusat data yaitu PubMed, Cochrane, Proquest, Scopus, dan Science Direct dengan menggunakan kata kunci enhanced recovery after surgery (ERAS), craniotomy, length of stay, dan pain scale. Artikel terpilih dilakukan telaah kritis menggunakan formulir dari Oxford Centre for Evidence-Based Medicine.   Hasil: Berdasarkan 3 artikel terpilih, yaitu 2 studi randomized control trial (RCT) dan 1 studi prospektif non-RCT, didapatkan bahwa protokol ERAS dapat menurunkan lama perawatan dan skor nyeri pascaoperasi pada pasien kraniotomi elektif. Studi pertama menyatakan bahwa terdapat perbedaan siginifikan lama perawatan di intensive care unit (ICU) pada kelompok ERAS dengan nilai absolute risk reduction (ARR) = 25,02 dan number needed to treat (NNT) = 4 (p = 0,003; 95% CI 2,1 - 51,2). Studi kedua menyatakan bahwa terdapat perbedaan skor nyeri yang bermakna antara kelompok ERAS dan konvensional dengan nilai p < 0,0001 dan 95% CI 3,51–15,99. Studi ketiga menyatakan terdapat penurunan total lama hari perawatan dengan median 13 hari pada kelompok konvensional dibandingkan 10 hari pada kelompok ERAS (p = 0,004). Kesimpulan: Penerapan protokol ERAS terbukti efektif dalam menurunkan lama perawatan dan skor nyeri pascaoperasi pada pasien yang menjalani kraniotomi elektif. Namun dibutuhkan penelitian multisenter dengan jumlah subjek penelitian yang lebih banyak untuk mengevaluasi efikasi dan keamanan penerapan protokol ERAS pada kraniotomi.
format Article
id doaj-art-99c57d09cfbe45c8bc89d03d2f9c4302
institution Kabale University
issn 2337-5124
2089-970X
language English
publishDate 2022-03-01
publisher Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
record_format Article
series JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
spelling doaj-art-99c57d09cfbe45c8bc89d03d2f9c43022024-12-16T06:16:56ZengFakultas Kedokteran, Universitas DiponegoroJAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)2337-51242089-970X2022-03-01141546810.14710/jai.v0i0.4257220014Lama Perawatan dan Skor Nyeri Pascaoperasi pada Pasien Kraniotomi Elektif dengan Protokol Enhanced Recovery after Surgery (ERAS): Laporan Kasus Berbasis BuktiRiyadh Firdaus0Novi Jamilah1Moch Yasin Friansyah2Sandy Theresia3Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta, IndonesiaDepartemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta, IndonesiaDepartemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta, IndonesiaDepartemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta, IndonesiaLatar belakang: Kraniotomi merupakan salah satu tindakan bedah saraf dengan insidensi nyeri pascaoperasi yang tinggi. Kraniotomi menimbulkan nyeri yang berat pada 90% pasien dengan kejadian tersering dalam 48 jam setelah dilakukan tindakan dan 30% diantaranya mengalami nyeri kepala kronik. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen perioperatif yang adekuat untuk meningkatkan pemulihan pasien pascaoperasi, salah satunya dengan penerapan protokol enhanced recovery after surgery (ERAS). Tujuan: Mengetahui pengaruh protokol ERAS terhadap lama perawatan dan skor nyeri pascaoperasi pada pasien yang menjalani kraniotomi elektif. Metode: Pencarian literatur dilakukan pada 5 pusat data yaitu PubMed, Cochrane, Proquest, Scopus, dan Science Direct dengan menggunakan kata kunci enhanced recovery after surgery (ERAS), craniotomy, length of stay, dan pain scale. Artikel terpilih dilakukan telaah kritis menggunakan formulir dari Oxford Centre for Evidence-Based Medicine.   Hasil: Berdasarkan 3 artikel terpilih, yaitu 2 studi randomized control trial (RCT) dan 1 studi prospektif non-RCT, didapatkan bahwa protokol ERAS dapat menurunkan lama perawatan dan skor nyeri pascaoperasi pada pasien kraniotomi elektif. Studi pertama menyatakan bahwa terdapat perbedaan siginifikan lama perawatan di intensive care unit (ICU) pada kelompok ERAS dengan nilai absolute risk reduction (ARR) = 25,02 dan number needed to treat (NNT) = 4 (p = 0,003; 95% CI 2,1 - 51,2). Studi kedua menyatakan bahwa terdapat perbedaan skor nyeri yang bermakna antara kelompok ERAS dan konvensional dengan nilai p < 0,0001 dan 95% CI 3,51–15,99. Studi ketiga menyatakan terdapat penurunan total lama hari perawatan dengan median 13 hari pada kelompok konvensional dibandingkan 10 hari pada kelompok ERAS (p = 0,004). Kesimpulan: Penerapan protokol ERAS terbukti efektif dalam menurunkan lama perawatan dan skor nyeri pascaoperasi pada pasien yang menjalani kraniotomi elektif. Namun dibutuhkan penelitian multisenter dengan jumlah subjek penelitian yang lebih banyak untuk mengevaluasi efikasi dan keamanan penerapan protokol ERAS pada kraniotomi.https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/42572elektifenhanced recovery after surgery (eras)kraniotomilama perawatanskor nyeri pascaoperasi
spellingShingle Riyadh Firdaus
Novi Jamilah
Moch Yasin Friansyah
Sandy Theresia
Lama Perawatan dan Skor Nyeri Pascaoperasi pada Pasien Kraniotomi Elektif dengan Protokol Enhanced Recovery after Surgery (ERAS): Laporan Kasus Berbasis Bukti
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
elektif
enhanced recovery after surgery (eras)
kraniotomi
lama perawatan
skor nyeri pascaoperasi
title Lama Perawatan dan Skor Nyeri Pascaoperasi pada Pasien Kraniotomi Elektif dengan Protokol Enhanced Recovery after Surgery (ERAS): Laporan Kasus Berbasis Bukti
title_full Lama Perawatan dan Skor Nyeri Pascaoperasi pada Pasien Kraniotomi Elektif dengan Protokol Enhanced Recovery after Surgery (ERAS): Laporan Kasus Berbasis Bukti
title_fullStr Lama Perawatan dan Skor Nyeri Pascaoperasi pada Pasien Kraniotomi Elektif dengan Protokol Enhanced Recovery after Surgery (ERAS): Laporan Kasus Berbasis Bukti
title_full_unstemmed Lama Perawatan dan Skor Nyeri Pascaoperasi pada Pasien Kraniotomi Elektif dengan Protokol Enhanced Recovery after Surgery (ERAS): Laporan Kasus Berbasis Bukti
title_short Lama Perawatan dan Skor Nyeri Pascaoperasi pada Pasien Kraniotomi Elektif dengan Protokol Enhanced Recovery after Surgery (ERAS): Laporan Kasus Berbasis Bukti
title_sort lama perawatan dan skor nyeri pascaoperasi pada pasien kraniotomi elektif dengan protokol enhanced recovery after surgery eras laporan kasus berbasis bukti
topic elektif
enhanced recovery after surgery (eras)
kraniotomi
lama perawatan
skor nyeri pascaoperasi
url https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janesti/article/view/42572
work_keys_str_mv AT riyadhfirdaus lamaperawatandanskornyeripascaoperasipadapasienkraniotomielektifdenganprotokolenhancedrecoveryaftersurgeryeraslaporankasusberbasisbukti
AT novijamilah lamaperawatandanskornyeripascaoperasipadapasienkraniotomielektifdenganprotokolenhancedrecoveryaftersurgeryeraslaporankasusberbasisbukti
AT mochyasinfriansyah lamaperawatandanskornyeripascaoperasipadapasienkraniotomielektifdenganprotokolenhancedrecoveryaftersurgeryeraslaporankasusberbasisbukti
AT sandytheresia lamaperawatandanskornyeripascaoperasipadapasienkraniotomielektifdenganprotokolenhancedrecoveryaftersurgeryeraslaporankasusberbasisbukti