Peran Heparan Sulfate, Chondroitin Sulfate, dan Hyaluronic Acid Sebagai Biomarker Diagnosis Sepsis Neonatus
Sepsis neonatus menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang bermakna. Berdasarkan penelitian pada populasi di dua dekade terakhir, diperkirakan insiden sepsis neonatus secara global adalah 2202 per 100.000 kelahiran hidup, dengan mortalitas antara 11-19%. Kultur darah masih menjadi gold standar untu...
Saved in:
Main Authors: | , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2024-12-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/2082 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Sepsis neonatus menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang bermakna. Berdasarkan penelitian pada populasi di dua dekade terakhir, diperkirakan insiden sepsis neonatus secara global adalah 2202 per 100.000 kelahiran hidup, dengan mortalitas antara 11-19%. Kultur darah masih menjadi gold standar untuk konfirmasi diagnosis sepsis neonatus, tetapi masih terbatas untuk mendapatkan hasilnya, diperlukan waktu sekitar 24-72 jam. Sepsis berhubungan dengan disfungsi sel endotel yang berat. Disfungsi endotel dapat disebabkan oleh oksidan, hiperglikemia, ROS, endotoksin bakteri serta sepsis. Disfungsi endotel pada sepsis neonatus terjadi penumpahan dari bahan-bahan yang menyusun lapisan glikokaliks endotel. Lapisannya disusun oleh proteoglikan, glikoprotein dan glikosaminoglikan. Komponen glikokaliks yang berada di sirkulasi seperti syndecan-1, hyaluronan, heparan sulfate dan chondroitin sulfate dapat ditemukan di plasma/serum dan urin, diharapkan dapat digunakan sebagai biomarker diagnosis sepsis neonatus. |
---|---|
ISSN: | 0854-7823 2338-5030 |