Analisis Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Mengenai Pubertas Antara Siswa dan Siswi SMP Negeri 265 Jakarta
Remaja membutuhkan layanan kesehatan dan konseling yang dapat membantu mereka tetap sehat (WHO, 2018). Salah satu layanan kesehatan yang dapat diberikan pada remaja mengenai kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi yaitu bagaimana menjaga diri dan cara mencegah agar terhindar dari gangguan reprodu...
Saved in:
| Main Authors: | , |
|---|---|
| Format: | Article |
| Language: | English |
| Published: |
LPPM Unversitas Mohammad Husni Thamrin
2023-09-01
|
| Series: | Jurnal Ilmiah Kesehatan |
| Online Access: | https://journal.thamrin.ac.id/index.php/jikmht/article/view/1663 |
| Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
| Summary: | Remaja membutuhkan layanan kesehatan dan konseling yang dapat membantu mereka tetap sehat (WHO, 2018). Salah satu layanan kesehatan yang dapat diberikan pada remaja mengenai kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi yaitu bagaimana menjaga diri dan cara mencegah agar terhindar dari gangguan reproduksi serta mengenai penyakit yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi (Wirenviona, 2020). Memberikan informasi kesehatan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi, berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa sumber informasi memiliki hubungan dengan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja (Purba & Rahayu, 2021). Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan pengetahuan setelah diberi penyuluhan antara siswa dan siswi mengenai kesehatan reproduksi di SMPN 265 Jakarta. Kuesioner diberikan sebelum dan sesudah penyuluhan untuk mengukur tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi. Responden penelitian sebanyak 89 orang merupakan siswa-siswi SMPN 265 Jakarta yang mengikuti penyuluhan kesehatan reproduksi. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif, desain penelitian Cross Sectional, analisis data menggunakan uji t dependen. Hasil analisis menunjukkan peningkatan pengetahuan pada siswa dan siswi setelah diberikan penyuluhan menggunakan metode dan media yang sama, namun peningkatan lebih efektif pada siswi (murid perempuan) dengan P Value 0,000. Rekomendasi, diperlukan intervensi berkesinambungan, tenaga penyuluh yang terlatih, serta penggunaan berbagai media sehingga dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi
Â
Kata kunci : Kesehatan reproduksi,  pengetahuan remaja, jenis kelamin  |
|---|---|
| ISSN: | 2301-9255 2656-1190 |