PEMBACAAN KARYA RECTOVERSO DALAM KONTEKS TARI KONTEMPORER
Perbedaan fungsi gender menjadi pokok permasalahan yang digarap dalam karya tari “Rectoverso Keterbolakbalikan” ini, yaitu ketika peran fungsi gender mengalami ketimpangan yang mengakibatkan si pelaku menjadi perempuan maskulin dan laki-laki feminim. Laki-laki biasanya digambarkan dengan kemaskulina...
        Saved in:
      
    
          | Main Author: | |
|---|---|
| Format: | Article | 
| Language: | Indonesian | 
| Published: | Indonesian Literature Study Program, Andalas University
    
        2017-11-01 | 
| Series: | Puitika | 
| Online Access: | http://jurnalpuitika.fib.unand.ac.id/index.php/jurnalpuitika/article/view/55 | 
| Tags: | Add Tag 
      No Tags, Be the first to tag this record!
   | 
| Summary: | Perbedaan fungsi gender menjadi pokok permasalahan yang digarap dalam karya tari “Rectoverso Keterbolakbalikan” ini, yaitu ketika peran fungsi gender mengalami ketimpangan yang mengakibatkan si pelaku menjadi perempuan maskulin dan laki-laki feminim. Laki-laki biasanya digambarkan dengan kemaskulinan atau kejantanan, perempuan biasanya digambarkan dengan kefeminiman, namun apabila konsep kedua tersebut saling dipertukarkan akan menjadi suatu permasalahan diri pribadi bagi si pelaku yang menderita hal tersebut. Adapun ketimpangan tersebut, menyebabkan si pelaku akan merasakan beberapa konflik yang terjadi dalam dirinya dalam menentukan identitasnya sehingga menyebabkan perbedaan karakter yang berbeda antara fisik atau tubuh dengan tingkah laku yang dijalaninya.
Dalam garapan karya tari “Rectoverso Keterbolakbalikan” ini, penggambaran perempuan yang maskulin dan laki-laki yang feminim  diusung sisi kehidupan lain dari sosok laki-laki dan perempuan. Laki-laki tidak hanya berperan sebagai sosok yang maskulin saja, sebaliknya perempuan tidak hanya feminim saja, tetapi dapat dipertukarkan dalam jangka waktu tertentu. Proses kehidupan berdampak besar pada prilaku seseorang dalam menentukan jati dirinya. Apabila semua itu bisa dipertukarkan kembali, si penderita akan meminta untuk menjadi laki-laki yang diganbarkan maskulin dan perempuan digambarkan feminim.
Karya tari “Rectoverso Keterbolakbalikan” ini berbentuk murni yang menampilkan beberapa cuplikan peristiwa atau adegan. Adapun metode yang dipakai dalam menciptakan karya tari ini ialah berdasarkan tahapan eksplorasi, improvisasi, dan tahap pembentukan yang dapat menghasilkan sebuah karya tari semi kontemporer dalam bentuk sajian murni.
 
Kata Kunci: rectoverso, keterbolakbalikan, tari, kontemporer | 
|---|---|
| ISSN: | 0854-817X 2580-6009 | 
 
       