Uji Bioaktivitas Ekstrak Daun Sirih Keraton (Cissus discolor) sebagai Antioksidan dan Antibakteri terhadap Escherichia coli
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi potensi daun sirih keraton (Cissus discolor) sebagai kandidat antibiotik alami dalam mengatasi resistensi bakteri yang semakin meningkat. Resistensi antibiotik konvensional telah menjadi masalah serius dalam pengobatan berbagai peny...
Saved in:
| Main Authors: | , , , , |
|---|---|
| Format: | Article |
| Language: | English |
| Published: |
Universitas Nusa Nipa
2025-02-01
|
| Series: | Spizaetus |
| Subjects: | |
| Online Access: | https://spizaetus.nusanipa.ac.id/index.php/spizaetus/article/view/518 |
| Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
| Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi potensi daun sirih keraton (Cissus discolor) sebagai kandidat antibiotik alami dalam mengatasi resistensi bakteri yang semakin meningkat. Resistensi antibiotik konvensional telah menjadi masalah serius dalam pengobatan berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen seperti Escherichia coli. Daun sirih keraton merupakan salah satu tumbuhan tradisional yang diyakini memiliki khasiat antibakteri dan antioksidan. Namun, belum banyak dieksplorasi secara ilmiah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran (mix method) yang melibatkan pendekatan eksplorasi dan eksperimen. Eksplorasi dilakukan untuk mengidentifikasi morfologi dan karakteristik tumbuhan sirih keraton. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga variasi konsentrasi ekstrak, yaitu 50%, 75%, dan 100%, serta kontrol positif (kloramfenikol) dan kontrol negatif (aquades). Uji antibakteri dilakukan terhadap bakteri E. coli menggunakan metode cakram difusi. Uji antioksidan dengan metode DPPH diuji dalam berbagai konsentrasi 10%, 20%, 50%, 100%, 150%. Uji skrining fitokimia digunakan untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif dalam ekstrak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih keraton memiliki aktivitas antibakteri yang lemah hingga sedang dengan zona hambat terbesar diperoleh pada konsentrasi ekstrak 100%. Penelitian ini berkontribusi pada perkembangan obat herbal dengan memberikan data ilmiah baru terkait potensi Cissus discolor sebagai sumber senyawa antibakteri dan antioksidan.
|
|---|---|
| ISSN: | 2716-151X 2722-869X |