METODE BELAJAR DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN DALAM MATAPELAJARAN SAINS SEKOLAH DASAR (SD)

Merujuk dari tiga tipe belajar, yakni tipe belajar visual (melihat), auditori (mendengar), dan kinestetik (gerakan atau sentuhan) maka diharapkan pembelajaran dapat mengaktifkan ketiga tipe tersebut pada diri siswa. Tujuan pengajaran Sains di Sekolah Dasar antara lain adalah agar siswa dapat memaham...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Muhammad Nizaar
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Muhammadiyah Mataram 2018-02-01
Series:Paedagoria
Subjects:
Online Access:http://journal.ummat.ac.id/index.php/paedagoria/article/view/168
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Merujuk dari tiga tipe belajar, yakni tipe belajar visual (melihat), auditori (mendengar), dan kinestetik (gerakan atau sentuhan) maka diharapkan pembelajaran dapat mengaktifkan ketiga tipe tersebut pada diri siswa. Tujuan pengajaran Sains di Sekolah Dasar antara lain adalah agar siswa dapat memahami konsep-konsep Sains yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, mampu menerapkan konsep tersebut dalam kehidupan, dan mampu memecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan, mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari bendabenda serta kejadian di lingkungan sekitar. Oleh karena itu hendaknya pembelajaran diarahkan pada pengenalan secara langsung benda dan fenomen yang dipelajari. Awal diperolehnya ilmu pengetahuan merupakan hasil percobaan (eksperiment) yang dilakukan oleh para peneliti secara terus menerus melalui kegiatan coba-coba (trial and error). Dengan demikian, tidak salah kiranya dalam proses konstruksi pengetahuan sains siswa digunakan metode eksperimen. Sedangkan bentuk inprovisasi dari metode eksperimen dalam pembelajaran yang hanya dilakukan oleh seseorang dan diamati oleh orang lain disebut metode pembelajaran demonstrasi. Kegiatan eksperimen bertujuan untuk mengenal konsep dan dapat pula digunakan untuk membuktikan konsep. Eksperimen tepat dilaksanakan pada siswa SD karena anak umur 8 atau 9 tahun senang terhadap hal-hal yang konkret serta didukung oleh peningkatan rasa ingin tahu terhadap variabel-variabel tertentu. Kegiatan eksperimen tepat digunakan apabila memiliki media yang cukup, namun apabila tidak cukup dapat dilakukan melalui demonstrasi. Pola demonstrasi yang dapat dilakukan yaitu; teacher demonstration, teacher-student demonstrastion, student group demonstration, individual demonstration, dan guest demonstration. Muara keberhasilan belajar sains yaitu meningkatnya minat belajar melalui; kegiatan yang melibatkan siswa, adanya sentuhan psikologis dan pengertian, suasana adil dan demokratis.
ISSN:2086-6356
2614-3674