Etika Keilmuan dan Tanggungjawab Sosial: Perspektif Filsafat Ilmu

Pembahasan pokok tulisan ini tentang korelasi antara etika keilmuan dan filsafat ilmu. Kajian ini didasari oleh pandangan bahwa sumber etika adalah berasal dari agama. Oleh sebab itu, kajian tentang etika – dalam hal ini etika keilmuan – tidak bias sepenuhnya lepas dari diktum-diktum agama. Adapun p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Jaudi Jaudi
Format: Article
Language:English
Published: Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda'wah 2021-10-01
Series:Adabuna
Subjects:
Online Access:https://ejournal.uiidalwa.ac.id/index.php/adabuna/article/view/490
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1841554035232997376
author Jaudi Jaudi
author_facet Jaudi Jaudi
author_sort Jaudi Jaudi
collection DOAJ
description Pembahasan pokok tulisan ini tentang korelasi antara etika keilmuan dan filsafat ilmu. Kajian ini didasari oleh pandangan bahwa sumber etika adalah berasal dari agama. Oleh sebab itu, kajian tentang etika – dalam hal ini etika keilmuan – tidak bias sepenuhnya lepas dari diktum-diktum agama. Adapun problematika terkini soal etika adalah, pandangan yang mengkonfrontasi antara etika dan agama. Pandangan problematis ini berasal dari ideologi sekularisme dalam kehidupan keilmuan. Di sisi lain, sering timbul kekhawatiran dikalangan umat manusia karena banyak ilmuwan yang tidak bertanggungjawab dan mengesampingkan moral sehingga banyak kerusakan yang diakibatkan oleh tangan-tangan mereka. Analisis dalam artikel ini menggunakan pendekatan tauhidi dalam cara pandang tentang realitas keilmuan. Dari analisis yang dilakukan penulis menyimpulkan bahwa, etika sebagai bagaian dari cabang ilmu filsafat, dalam pandangan Islam perlu berdiri tegak di atas filsafat Ilmu Islam. Agar menghasilkan suatu produk keilmuan, filsafat ilmu berfungsi sebagai sarana untuk melakukan kerja ilmiah sehingga hasilnya-pun dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula. Sebab filsaafat ilmu memiliki tiga tiang penyangga yakni ontologi, epistemologi maupun aksiologi. Ketiga tiang penyangga itulah yang akan memberikan arahan kepada seorang ilmuwan dalam menghasilkan suatu produk keilmuan. Seorang ilmuwan dalam memproduksi suatu ilmu, selain ia harus mengutamakan segi keilmiahan, ia juga harus memperimbangkan tentang moral atau etika keilmuan yang berdasarkan nilai-nilai agama.
format Article
id doaj-art-5db2a14d9af048e4ab2d59a9acabd6aa
institution Kabale University
issn 2809-4212
2808-4330
language English
publishDate 2021-10-01
publisher Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda'wah
record_format Article
series Adabuna
spelling doaj-art-5db2a14d9af048e4ab2d59a9acabd6aa2025-01-09T01:35:46ZengProgram Studi Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda'wahAdabuna2809-42122808-43302021-10-01113351334Etika Keilmuan dan Tanggungjawab Sosial: Perspektif Filsafat IlmuJaudi Jaudi0Institut Agama Islam Darullughah Wadda'wah PasuruanPembahasan pokok tulisan ini tentang korelasi antara etika keilmuan dan filsafat ilmu. Kajian ini didasari oleh pandangan bahwa sumber etika adalah berasal dari agama. Oleh sebab itu, kajian tentang etika – dalam hal ini etika keilmuan – tidak bias sepenuhnya lepas dari diktum-diktum agama. Adapun problematika terkini soal etika adalah, pandangan yang mengkonfrontasi antara etika dan agama. Pandangan problematis ini berasal dari ideologi sekularisme dalam kehidupan keilmuan. Di sisi lain, sering timbul kekhawatiran dikalangan umat manusia karena banyak ilmuwan yang tidak bertanggungjawab dan mengesampingkan moral sehingga banyak kerusakan yang diakibatkan oleh tangan-tangan mereka. Analisis dalam artikel ini menggunakan pendekatan tauhidi dalam cara pandang tentang realitas keilmuan. Dari analisis yang dilakukan penulis menyimpulkan bahwa, etika sebagai bagaian dari cabang ilmu filsafat, dalam pandangan Islam perlu berdiri tegak di atas filsafat Ilmu Islam. Agar menghasilkan suatu produk keilmuan, filsafat ilmu berfungsi sebagai sarana untuk melakukan kerja ilmiah sehingga hasilnya-pun dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula. Sebab filsaafat ilmu memiliki tiga tiang penyangga yakni ontologi, epistemologi maupun aksiologi. Ketiga tiang penyangga itulah yang akan memberikan arahan kepada seorang ilmuwan dalam menghasilkan suatu produk keilmuan. Seorang ilmuwan dalam memproduksi suatu ilmu, selain ia harus mengutamakan segi keilmiahan, ia juga harus memperimbangkan tentang moral atau etika keilmuan yang berdasarkan nilai-nilai agama.https://ejournal.uiidalwa.ac.id/index.php/adabuna/article/view/490etika ilmusosialfilsafal ilmu
spellingShingle Jaudi Jaudi
Etika Keilmuan dan Tanggungjawab Sosial: Perspektif Filsafat Ilmu
Adabuna
etika ilmu
sosial
filsafal ilmu
title Etika Keilmuan dan Tanggungjawab Sosial: Perspektif Filsafat Ilmu
title_full Etika Keilmuan dan Tanggungjawab Sosial: Perspektif Filsafat Ilmu
title_fullStr Etika Keilmuan dan Tanggungjawab Sosial: Perspektif Filsafat Ilmu
title_full_unstemmed Etika Keilmuan dan Tanggungjawab Sosial: Perspektif Filsafat Ilmu
title_short Etika Keilmuan dan Tanggungjawab Sosial: Perspektif Filsafat Ilmu
title_sort etika keilmuan dan tanggungjawab sosial perspektif filsafat ilmu
topic etika ilmu
sosial
filsafal ilmu
url https://ejournal.uiidalwa.ac.id/index.php/adabuna/article/view/490
work_keys_str_mv AT jaudijaudi etikakeilmuandantanggungjawabsosialperspektiffilsafatilmu