Pelatihan Olahan Kudapan Berbahan Dasar Pisang Sebagai Upaya Ketahanan Pangan dan Pengembangan Wisata Kuliner di Kabupaten Nagekeo

Salah satu upaya mempertahankan pangan dan ketersediaan pangan dalam menjaga masyarakat dari masalah kelaparan adalah dengan memberdayakan sumber daya alam yang ada disekitarannya. Salah satu upaya untuk memberdayakan pangan adalah dengan mengolah sumber daya secara efektif, efisien dan berkelanjut...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Helena Rosalia Parera, Maria Yovita Gaa
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah 2024-05-01
Series:Madaniya
Subjects:
Online Access:https://madaniya.biz.id/journals/contents/article/view/792
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1846166603141480448
author Helena Rosalia Parera
Maria Yovita Gaa
author_facet Helena Rosalia Parera
Maria Yovita Gaa
author_sort Helena Rosalia Parera
collection DOAJ
description Salah satu upaya mempertahankan pangan dan ketersediaan pangan dalam menjaga masyarakat dari masalah kelaparan adalah dengan memberdayakan sumber daya alam yang ada disekitarannya. Salah satu upaya untuk memberdayakan pangan adalah dengan mengolah sumber daya secara efektif, efisien dan berkelanjutan. Tujuan Program Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN) adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam mengembangkan usaha berbasis produksi sumber daya local. Kegiatan pelatihan olahan kudapan berbahan dasar pisang ini, merupakan salah satu kegiatan yang dapat menunjang program DEMAPAN ini. Masyarakat disini khususnya orang muda dapat memanfaatkan sumber daya yang ada disekitaran untuk diolah menjadi makanan yang bernilai dan menajadikan kuliner local untuk dijual kepada para wisatawan yang datang. Pelatihan ini diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Nagekeo dan narasumbernya berasal dari pelaku UMKM dan Akademisi. Kegiatan dilakukan selama 3 (tiga) hari dengan 25 peserta yang berasal dari Orang Muda Katolik dan karang taruna Desa Marpokot dan Tutubadha. Hari pertama narasumber membagi peserta menjadi 4 (empat) kelompok yaitu kelompok 1 (Kelompok Umbi/akar Pisang), Kelompok 2(dua) kelompok batang pisang, kelompok 3 (tiga) kelompok Buah Pisang, dan kelompok 4 (Empat) Kelompok Jantung pisang. Setiap kelompok mendapatkan 1 (satu) narasumber, mereka diberikan informasi terkait bahan dasar, proses pembuatannya sampai jadi makanan. Setiap kelompok diwajibkan juga bertukar informasi tentang pengetahuan yang didapat dari narasumber untuk bisa dibuat sendiri kita selesai pelatihan. Hari kedua melanjutkan kegiatan proses masak memasak khususnya bagian akar/umbi dan buah. Untuk kerupuk perlu dijemur, setelah kering baru bisa digoreng. Hari ketiga proses pengemasan (packaging) dan penyajian kudapan yang telah diolah untuk dicoba oleh anggota pelatihan dan dijual kepada tamu yang hadir dalam acara penutupan kegiatan tersebut. Para peserta kegiatan baik narasumber/pemateri dan anggota hasil akhirnya mendapatkan sertifikat serta anak-anak muda yang berhasil menghasilkan produknya akan dibantu oleh Dinas Pariswisata setempat untuk memasarkan produknya. Untuk pematerinya setelah kegiatan bisa dihubungi untuk terus melakukan pendampingan kepada mereka sehingga bisa menghasilkan kudapan hasil buatan sendiri dan bisa dijual untuk menambah pendapatan mereka untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
format Article
id doaj-art-596b71fb99a34d82a71d828b159ea0b8
institution Kabale University
issn 2721-4834
language Indonesian
publishDate 2024-05-01
publisher Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah
record_format Article
series Madaniya
spelling doaj-art-596b71fb99a34d82a71d828b159ea0b82024-11-15T12:32:38ZindPusat Studi Bahasa dan Publikasi IlmiahMadaniya2721-48342024-05-015210.53696/27214834.792Pelatihan Olahan Kudapan Berbahan Dasar Pisang Sebagai Upaya Ketahanan Pangan dan Pengembangan Wisata Kuliner di Kabupaten NagekeoHelena Rosalia Parera0Maria Yovita Gaa1Universitas FloresUniversitas Flores Salah satu upaya mempertahankan pangan dan ketersediaan pangan dalam menjaga masyarakat dari masalah kelaparan adalah dengan memberdayakan sumber daya alam yang ada disekitarannya. Salah satu upaya untuk memberdayakan pangan adalah dengan mengolah sumber daya secara efektif, efisien dan berkelanjutan. Tujuan Program Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN) adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam mengembangkan usaha berbasis produksi sumber daya local. Kegiatan pelatihan olahan kudapan berbahan dasar pisang ini, merupakan salah satu kegiatan yang dapat menunjang program DEMAPAN ini. Masyarakat disini khususnya orang muda dapat memanfaatkan sumber daya yang ada disekitaran untuk diolah menjadi makanan yang bernilai dan menajadikan kuliner local untuk dijual kepada para wisatawan yang datang. Pelatihan ini diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Nagekeo dan narasumbernya berasal dari pelaku UMKM dan Akademisi. Kegiatan dilakukan selama 3 (tiga) hari dengan 25 peserta yang berasal dari Orang Muda Katolik dan karang taruna Desa Marpokot dan Tutubadha. Hari pertama narasumber membagi peserta menjadi 4 (empat) kelompok yaitu kelompok 1 (Kelompok Umbi/akar Pisang), Kelompok 2(dua) kelompok batang pisang, kelompok 3 (tiga) kelompok Buah Pisang, dan kelompok 4 (Empat) Kelompok Jantung pisang. Setiap kelompok mendapatkan 1 (satu) narasumber, mereka diberikan informasi terkait bahan dasar, proses pembuatannya sampai jadi makanan. Setiap kelompok diwajibkan juga bertukar informasi tentang pengetahuan yang didapat dari narasumber untuk bisa dibuat sendiri kita selesai pelatihan. Hari kedua melanjutkan kegiatan proses masak memasak khususnya bagian akar/umbi dan buah. Untuk kerupuk perlu dijemur, setelah kering baru bisa digoreng. Hari ketiga proses pengemasan (packaging) dan penyajian kudapan yang telah diolah untuk dicoba oleh anggota pelatihan dan dijual kepada tamu yang hadir dalam acara penutupan kegiatan tersebut. Para peserta kegiatan baik narasumber/pemateri dan anggota hasil akhirnya mendapatkan sertifikat serta anak-anak muda yang berhasil menghasilkan produknya akan dibantu oleh Dinas Pariswisata setempat untuk memasarkan produknya. Untuk pematerinya setelah kegiatan bisa dihubungi untuk terus melakukan pendampingan kepada mereka sehingga bisa menghasilkan kudapan hasil buatan sendiri dan bisa dijual untuk menambah pendapatan mereka untuk membeli kebutuhan sehari-hari. https://madaniya.biz.id/journals/contents/article/view/792pelatihanolahan kudapanpisangketahanan panganwisata kuliner
spellingShingle Helena Rosalia Parera
Maria Yovita Gaa
Pelatihan Olahan Kudapan Berbahan Dasar Pisang Sebagai Upaya Ketahanan Pangan dan Pengembangan Wisata Kuliner di Kabupaten Nagekeo
Madaniya
pelatihan
olahan kudapan
pisang
ketahanan pangan
wisata kuliner
title Pelatihan Olahan Kudapan Berbahan Dasar Pisang Sebagai Upaya Ketahanan Pangan dan Pengembangan Wisata Kuliner di Kabupaten Nagekeo
title_full Pelatihan Olahan Kudapan Berbahan Dasar Pisang Sebagai Upaya Ketahanan Pangan dan Pengembangan Wisata Kuliner di Kabupaten Nagekeo
title_fullStr Pelatihan Olahan Kudapan Berbahan Dasar Pisang Sebagai Upaya Ketahanan Pangan dan Pengembangan Wisata Kuliner di Kabupaten Nagekeo
title_full_unstemmed Pelatihan Olahan Kudapan Berbahan Dasar Pisang Sebagai Upaya Ketahanan Pangan dan Pengembangan Wisata Kuliner di Kabupaten Nagekeo
title_short Pelatihan Olahan Kudapan Berbahan Dasar Pisang Sebagai Upaya Ketahanan Pangan dan Pengembangan Wisata Kuliner di Kabupaten Nagekeo
title_sort pelatihan olahan kudapan berbahan dasar pisang sebagai upaya ketahanan pangan dan pengembangan wisata kuliner di kabupaten nagekeo
topic pelatihan
olahan kudapan
pisang
ketahanan pangan
wisata kuliner
url https://madaniya.biz.id/journals/contents/article/view/792
work_keys_str_mv AT helenarosaliaparera pelatihanolahankudapanberbahandasarpisangsebagaiupayaketahananpangandanpengembanganwisatakulinerdikabupatennagekeo
AT mariayovitagaa pelatihanolahankudapanberbahandasarpisangsebagaiupayaketahananpangandanpengembanganwisatakulinerdikabupatennagekeo