Penerapan SIG dalam Menentukan Kondisi Kritis dan Model Rehabilitasi Ekosistem Bakau pada Daerah Pesisir Selatan Pamekasan, Madura <Br><I>[ GIS Application to Determine Critical Condition and Rehabilitation Model of Mangrove Ecosystem in Southern Coast of Pamekasan Region Madura]<I>

Abstrak Hutan bakau adalah salah satu ekosistem pesisir yang memiliki nilai ekologi dan ekonomi tinggi. Ekosistem ini dikenal karena perannya dalam melindungi pesisir terhadap gelombang dan serangan badai, juga sebagai pendukung kehidupan bermacam-macam organisme laut. Namun, peningkatan jumlah pop...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Zainul Hidayah
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga 2015-04-01
Series:Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan
Subjects:
Online Access:https://e-journal.unair.ac.id/JIPK/article/view/11238
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Abstrak Hutan bakau adalah salah satu ekosistem pesisir yang memiliki nilai ekologi dan ekonomi tinggi. Ekosistem ini dikenal karena perannya dalam melindungi pesisir terhadap gelombang dan serangan badai, juga sebagai pendukung kehidupan bermacam-macam organisme laut. Namun, peningkatan jumlah populasi manusia serta kebutuhannya untuk memperluas areal pemukiman dan industri menyebabkan ekosistem bakau terancam. Dimana saat ini luas areal hutan bakau di dunia terus-menerus mengalami pengurangan. Pengalihfungsian hutan bakau menjadi kolam ikan, pemukiman baru, dan penebangan hutan yang tidak terkontrol merupakan faktor utama yang menyebabkan kondisi kritis ekosistem bakau. Terlebih lagi, kecilnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai fungsi dari ekosistem bakau juga memicu hancurnya ekosistem yang berharga ini. Oleh karena hal itu, tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengidentifikasi dan memetakan kondisi kritis ekosistem bakau di daerah pesisir selatan Pamekasan, Madura menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan data citra satelit, untuk merehabilitasi ekosistem dengan mereboisasi vegetasi bakau, untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai fungsi dari hutan bakau. Identifikasi kondisi kritis bakau dilakukan dengan mengkombinasikan data citra satelit, observasi lapangan, dan wawancara dengan masyarakat local. Selain itu, penanaman kembali vegetasi bakau dan program pengembangan masyarakat dilakukan bersama dengan mahasiswa serta masyarakat local (bersama dengan program KKN)
ISSN:2085-5842
2528-0759