Inventarisasi Jenis Mangrove di Wilayah Pesisir Desa Sungai Nibung, Kalimantan Barat

Desa Sungai Nibung merupakan salah satu wilayah pesisir di Kabupaten Kubu Raya, yang telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan konservasi di Kubu Raya. Pesisir Desa Sungai Nibung memiliki potensi sumberdaya alam dengan tingkat keanekaragaman tinggi, salah satunya mangrove. Mangrove memiliki peran...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Ikha Safitri, Arie Antasari Kushadiwijayanto, Syarif Irwan Nurdiansyah, Mega Sari Juane Sofiana, Andreani Andreani
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Diponegoro University 2023-12-01
Series:Jurnal Ilmu Lingkungan
Subjects:
Online Access:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/51623
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Desa Sungai Nibung merupakan salah satu wilayah pesisir di Kabupaten Kubu Raya, yang telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan konservasi di Kubu Raya. Pesisir Desa Sungai Nibung memiliki potensi sumberdaya alam dengan tingkat keanekaragaman tinggi, salah satunya mangrove. Mangrove memiliki peran penting secara ekologi dan ekonomi. Namun, pemanfaatan potensi sumberdaya alam yang tidak memperhatikan daya dukung lingkungan akan dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem, dan berdampak negatif pada keberadaan dan kelimpahan organisme. Keterbatasan data dan informasi mengenai potensi sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan merupakan kendala utama dalam menentukan pola pengelolaan yang tepat untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis mangrove di wilayah pesisir Desa Sungai Nibung, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober - November 2022. Pengambilan data keanekaragaman jenis mangrove dilakukan menggunakan metode eksploratif dengan mencatat semua jenis mangrove yang ditemui di lokasi penelitian. Sampel mangrove diambil bagian akar, batang, daun, bunga, dan buah untuk selanjutnya dilakukan identifikasi. Hasil penelitian menemukan delapan belas spesies mangrove di wilayah pesisir Desa Sungai Nibung, dimana jenis yang paling dominan adalah Avicennia, Rhizophora, Bruguiera, Sonneratia, dan Nypa. Berdasarkan kriteria Red List IUCN, B. hainesii masuk dalam status Critically Endangered (CR) atau terancam punah, sehingga masuk ke dalam prioritas konservasi. Inventarisasi potensi bioekologi dapat dijadikan baseline data dalam mewujudkan pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu (ICZM) dan mendukung rencana pengelolaan dan zonasi KKP3K Kubu Raya.
ISSN:1829-8907