Peran World Health Organization dalam Menangani Isu Female Genital Mutilation di Sierra Leone

Penelitian ini menjelaskan tentang peran WHO dalam menangani isu Female Genital Mutilation di Sierra Leone. Dalam penelitian ini peneliti berfokus pada implementasi peran WHO melalui CEDAW dan Maputo Protocol yang telah diratifikasi oleh Sierra Leone dalam penghapusan praktek FGM yang merupakan buda...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Ardli Johan Kusuma, Isabella Putri Maharani
Format: Article
Language:English
Published: Program Studi Ilmu Politik, FISIP, Universitas Bangka Belitung 2021-01-01
Series:Journal of Political Issues
Subjects:
Online Access:https://jpi.ubb.ac.id/index.php/JPI/article/view/41
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1841543675143782400
author Ardli Johan Kusuma
Isabella Putri Maharani
author_facet Ardli Johan Kusuma
Isabella Putri Maharani
author_sort Ardli Johan Kusuma
collection DOAJ
description Penelitian ini menjelaskan tentang peran WHO dalam menangani isu Female Genital Mutilation di Sierra Leone. Dalam penelitian ini peneliti berfokus pada implementasi peran WHO melalui CEDAW dan Maputo Protocol yang telah diratifikasi oleh Sierra Leone dalam penghapusan praktek FGM yang merupakan budaya dari masyarakat Sierra Leone untuk proses wanita menuju dewasa serta gerakan dari aktivisi internasional dan organisasi internasional yang berfokus pada penghapusan praktik FGM. Budaya FGM sendiri merupakan salah satu bentuk diskriminasi terhadap perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan deskriptif analitik, dimana data-data yang dikumpulkan dengan menggunakan studi pustaka.  Dalam menjelaskan penelitian ini Peneliti memperoleh data melalui Jurnal, Buku, Tesis, Laporan Ilmiah, internet dan laporan pemerintah serta respon organisasi internasional yang berfokus pada FGM di Sierra Leone. Teori yang digunakan adalah HAM, Organisasi Internasional dan Peran. Data-data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk kemudian dianalsis dengan menggunakan teori yang digunakan untuk menarik kesimpulan. Dari hasil analisi, peneliti mengambil kesimpulan bahwa implementasi CEDAW oleh pemerintah Sierra Leone dalam masalah penghapusan Female Genital Mutilation tidak diterapkan secara baik oleh pemerintah Sierra Leone dikarenakan pemerintah tidak memasukan undang-undang kedalam hukum nasionalnya mengenai penghapusan praktik tradisional berbahaya yaitu FGM. Alasan pemerintah adalah dikhwatirkan mengancam kepentingan nasionalnya.
format Article
id doaj-art-36e7f49d18b346ca82d746fb96ea7196
institution Kabale University
issn 2685-7766
language English
publishDate 2021-01-01
publisher Program Studi Ilmu Politik, FISIP, Universitas Bangka Belitung
record_format Article
series Journal of Political Issues
spelling doaj-art-36e7f49d18b346ca82d746fb96ea71962025-01-13T07:16:30ZengProgram Studi Ilmu Politik, FISIP, Universitas Bangka BelitungJournal of Political Issues2685-77662021-01-0122798810.33019/jpi.v2i2.4141Peran World Health Organization dalam Menangani Isu Female Genital Mutilation di Sierra LeoneArdli Johan Kusuma0Isabella Putri Maharani1Universitas 17 Agustus 1945 JakartaUniversitas 17 Agustus 1945 JakartaPenelitian ini menjelaskan tentang peran WHO dalam menangani isu Female Genital Mutilation di Sierra Leone. Dalam penelitian ini peneliti berfokus pada implementasi peran WHO melalui CEDAW dan Maputo Protocol yang telah diratifikasi oleh Sierra Leone dalam penghapusan praktek FGM yang merupakan budaya dari masyarakat Sierra Leone untuk proses wanita menuju dewasa serta gerakan dari aktivisi internasional dan organisasi internasional yang berfokus pada penghapusan praktik FGM. Budaya FGM sendiri merupakan salah satu bentuk diskriminasi terhadap perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan deskriptif analitik, dimana data-data yang dikumpulkan dengan menggunakan studi pustaka.  Dalam menjelaskan penelitian ini Peneliti memperoleh data melalui Jurnal, Buku, Tesis, Laporan Ilmiah, internet dan laporan pemerintah serta respon organisasi internasional yang berfokus pada FGM di Sierra Leone. Teori yang digunakan adalah HAM, Organisasi Internasional dan Peran. Data-data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk kemudian dianalsis dengan menggunakan teori yang digunakan untuk menarik kesimpulan. Dari hasil analisi, peneliti mengambil kesimpulan bahwa implementasi CEDAW oleh pemerintah Sierra Leone dalam masalah penghapusan Female Genital Mutilation tidak diterapkan secara baik oleh pemerintah Sierra Leone dikarenakan pemerintah tidak memasukan undang-undang kedalam hukum nasionalnya mengenai penghapusan praktik tradisional berbahaya yaitu FGM. Alasan pemerintah adalah dikhwatirkan mengancam kepentingan nasionalnya.https://jpi.ubb.ac.id/index.php/JPI/article/view/41cedawfemale genital mutilationmaputo protokolsierra leoneworld health organization
spellingShingle Ardli Johan Kusuma
Isabella Putri Maharani
Peran World Health Organization dalam Menangani Isu Female Genital Mutilation di Sierra Leone
Journal of Political Issues
cedaw
female genital mutilation
maputo protokol
sierra leone
world health organization
title Peran World Health Organization dalam Menangani Isu Female Genital Mutilation di Sierra Leone
title_full Peran World Health Organization dalam Menangani Isu Female Genital Mutilation di Sierra Leone
title_fullStr Peran World Health Organization dalam Menangani Isu Female Genital Mutilation di Sierra Leone
title_full_unstemmed Peran World Health Organization dalam Menangani Isu Female Genital Mutilation di Sierra Leone
title_short Peran World Health Organization dalam Menangani Isu Female Genital Mutilation di Sierra Leone
title_sort peran world health organization dalam menangani isu female genital mutilation di sierra leone
topic cedaw
female genital mutilation
maputo protokol
sierra leone
world health organization
url https://jpi.ubb.ac.id/index.php/JPI/article/view/41
work_keys_str_mv AT ardlijohankusuma peranworldhealthorganizationdalammenanganiisufemalegenitalmutilationdisierraleone
AT isabellaputrimaharani peranworldhealthorganizationdalammenanganiisufemalegenitalmutilationdisierraleone